Seorang Insinyur Korea Membuat Batu Nisan Internet Explorer

Seorang Engineer membuat sebuah batu nisan Internet Explorer (IE) untuk mengenang dan menghormati browser yang sekarang sudah dimatikan.
Setelah mengkonfirmasi untuk mematikan Internet Explorer tahun lalu, Microsoft akhirnya merealisasikan keputusan itu pada 15 Juni awal bulan ini. Untuk memperingati dan menghormati browser web yang pernah mendominasi pasar itu, seorang insinyur software Korea Selatan memutuskan untuk membuat batu nisan untuk browser Internet Explorer tersebut, yang baru-baru ini menjadi viral di internet.

Kabar Viral Batu Nisan Internet Explorer


Jung Ki-young adalah seorang insinyur software atau perangkat lunak yang berbasis di Korea yang memiliki kesukaan dengan browser. Jadi, setelah matinya Internet Explorer baru-baru ini, Ki-young menghabiskan satu bulan merancang batu nisan untuk browser tersebut.

Setelah mendesain batu dengan logo “e” asli ciri khas IE dan dia menuliskan kalimat dibawahnya: "He was a good tool to download other browsers“ yang berarti "Dia adalah tool yang bagus untuk mengunduh browser lain”, insinyur tersebut menghabiskan 430.000 won (sekitar Rp 5juta) untuk membuat batu nisan itu dan sekarang dipamerkan di kafe kerabatnya yang terletak di Gyeongju, Korea.

Engineer Korea itu menyatakan bahwa dia telah bekerja keras untuk membuat aplikasi dan situs webnya terlihat bagus di Internet Explorer. Dan karena sebagian besar organisasi dan bank pemerintah Korea masih menggunakan Internet Explorer untuk menjelajahi internet setiap hari, kliennya selalu memintanya untuk mengembangkan situs web dan aplikasi dioptimalkan untuk Explorer.

"Itu menyebalkan, tapi saya akan menyebutnya hubungan cinta atau benci karena Explorer sendiri pernah mendominasi sebuah era" kata Ki-young kepada publikasi Reuters. Dia juga menyebutkan bahwa dengan batu nisan itu, dia ingin menghibur dan membuat orang tertawa. Namun, dia sangat terkejut, karena banyaknya perhatian yang didapatnya di internet tentang pembuatan batu nisan itu.

Dia juga menambahkan “Itulah alasan bagi saya untuk berterima kasih kepada Explorer, yang sekarang memungkinkan saya untuk membuat lelucon kelas dunia dan saya sangat menyesal bahwa itu telah hilang, tetapi saya tidak akan merindukannya karena bagi saya, itu adalah kematian yang baik".

Bagaimanapun, itu adalah browser web yang paling banyak digunakan sepanjang masa, meskipun kebanyakan dari kita hanya menggunakannya untuk mengunduh Google Chrome atau alternatifnya, seperti yang disebutkan Jung di batu nisan tersebut.
Buka Komentar